Jika membahas tentang profesi psikiater dan psikolog memang tidak ada habisnya, meskipun sama-sama bergerak di bidang kesehatan mental namun banyak yang mengira bahwa kedua profesi tersebut sama, padahal sebenarnya berbeda. Perbedaan paling umum adalah psikolog melakukan terapi kepada pasien minimal setiap minggu untuk konseling psikososial. Sementara psikiater melakukan terapi kepada pasien setiap minggu atau bulanan untuk psikoterapi ataupun psikofarmakologi tergantung dari masalah yang dialami. Kemudian perbedaan lainnya dibedakan menjadi 3 macam yaitu :
1. Perbedaan dari sisi pengamatan
2. Perbedaan dari sisi pendidikan
3. Perbedaan dari sisi praktik kerja
Memang profesi psikolog dan psikiater ini sama-sama memahami cara kerja otak, emosi, pikiran, dan perasaan. Tapi, ada beberapa perbedaan antara psikiater dan psikolog yang mendasar dan perlu diketahui oleh masyarakat luas. Kira-kira apa saja ya perbedaannya? Yuk simak penjelasan perbedaan lebih lanjut berikut ini :
1. Perbedaan dari sisi pengamatan
Psikiater adalah profesi dokter spesialistik yang memiliki kekhususan untuk mendiagnosis dan memberikan terapi peng0batan kepada pasiennya. Seorang psikiater ini juga memiliki hak untuk memberikan resep 0bat terapi kesehatan mental ataupun emosional seorang pasien.
Sedangkan untuk psikolog, profesi ini lebih fokus pada psikoterapi untuk merawat mental atau emosional seorang pasiennya.
Di samping itu, psikolog juga memiliki hak untuk melakukan test psikologis untuk melihat kondisi mental seseorang dan merekomendasikan jenis terapi yang cocok untuk pasien.
2. Perbedaan dari sisi pendidikan
Untuk psikiater, seorang psikiater awal mulanya adalah seorang dokter yang telah menjalani sekolah kedokteran terlebih dahulu. Setelah itu, mereka mengikuti praktik residensi 4 tahun di rumah sakit di bidang psikiatri. Dari situlah mereka akan menghadapi pasien-pasien yang mempunyai penyakit-penyakit mental parah, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Jika sudah menjalani masa pendidikan selama 4 tahun, mereka bisa untuk mendiagnosis hingga memberikan peng0batan melalui resep kepada pasiennya.
Sedangkan untuk psikolog, mereka menjalani pendidikan psikologi kurang lebih selama 4 tahun untuk memperoleh gelar sarjana. Di sepanjang pendidikan calon psikolog mempelajari tentang sejarah masalah psikologis, perkembangan kepribadian, hingga penelitian psikologis.
Kemudian untuk di jenjang pasca sarjana, psikolog mempelajari cara untuk mendiagnosis gangguan mental dan emosional pasien di berbagai waktu dan situasi.
Setelah lulus sekolah, mereka diwajibkan untuk magang kira-kira 1 tahun hingga 2 tahun. Selama magang, mereka diberi kesempatan untuk belajar metode terapi, belajar teknik psikologis, pengujian analitik, dan terapi perilaku. Jika sudah, mereka bisa mendapatkan lisensi untuk bisa membuka praktik sendiri di bawah pengawasan tenaga profesional kesehatan.
3. Perbedaan dari sisi praktik kerja
Psikiater dan psikolog sering kali bekerja sama di bagian kesehatan mental rumah sakit. Secara umum, psikiater memberikan beragam perawatan untuk kesehatan mental, umumnya merawat pasien yang membutuhkan pertimbangan medis dengan kondisi kompleks, misalnya depresi berat, bipolar, dan sebagainya.
Orang yang hampir bunuh diri, atau memiliki pemikiran untuk bunuh diri biasanya ditangani oleh psikiater. Sedangkan psikolog biasanya cenderung merawat pasien dengan kondisi efektif, seperti gangguan perilaku, kesulitan belajar, kecemasan, hingga depresi.
Nah, itulah beberapa perbedaan mendasar antara psikiater dengan psikolog yang perlu diketahui oleh masyarakat luas. Nah, jika kalian ingin memperoleh informasi menarik nan unik lainnya baik itu informasi teknologi, bisnis, atau sebagainya, kalian bisa mengunjungi website UKM DIGITAL.