Berita kendari – Kedatangan puluhan tenaga kerja asing (TKA) China , yang mendarat di Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, di sedang pandemi COVID-19 , meraih sorotan berasal dari bermacam pihak, keliru satunya berasal dari massa Garda Muda Haluoleo Kendari.
Garda Muda Haluoleo Kendari, menilai, kehadiran puluhan TKA China ini tidak melalui prosedur pemeriksaan kesehatan, ataupun karantina berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kendari. Hal ini dinilai oleh Garda Muda Haluoleo Kendari, sebagai pelanggaran protokol kesehatan.
Rencananya, sebanyak 26 TKA China selanjutnya akan bertolak ke Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, untuk bekerja di perusahaan tambang nikel milik PT Transong. Menyikapi perihal tersebut, Garda Muda Haluoleo Kendari, menggeruduk Kantor Imigrasi Kendari.
Massa menampik kehadiran 26 TKA China , terhadap Selasa (23/2/2021) petang. Koordinator aksi Garda Muda Haluoleo Kendari, Ahmad Zainul menuntut Kepala Kantor Imigrasi Kendari, bertanggung jawab dan transparan atas kehadiran 26 TKA China tersebut.
“Kedatangan 26 TKA China di Bandara Haluoleo Kendari, tidak melalui pemeriksaan kesehatan dan karantina yang mampu saja memicu terjadinya penyebaran COVID-19, mengingat asal muasal virus corona berasal dari China,” tegasnya.
Menanggapi persoalan tersebut, Kepala Kantor Imigrasi Kendari, Berlian Gunawan mengatakan, terkecuali ke 26 TKA China selanjutnya masuk mengfungsikan visa 312, atau visa kerja. “Mereka bekerja di PT Transong yang berlokasi di Kabupaten Morowali,” tuturnya.
Sebanyak 26 TKA China selanjutnya bertolak berasal dari Bandara Soekarno Hatta, menuju Bandara Haluoleo Kendari. Pihak imigrasi terus melakukan pemantauan terhadap 26 TKA China ini, sampai sampai ke lokasi tujuan.