Dalam penulisan daftar pustaka untuk karya ilmiah dari tingkat paling rendah misalkan makalah kerap kali daftar pusata menjadi salah satu bagian yang memang tidak bisa ditinggalkan. Daftar pustaka merupakan satu kesatuan unsur yang harus ada karena memang ini bagian dari cara kita dalam mengharagi karya orang lain tentu saja.
Jika kita bicara mengenai manfaat daftar pusataka tentu saja sangat banyak, kita akan bahas sedikit saja dalam artikel ini yuk langsung saja cek dibawah ya sahabat semua.
Kebasahan sebuah karya ilmiah
Yang pertama adalah sebagai salah satu syarat kebsahan, artinya adalah dalam sebuah karya ilmiah sesederhanapapaun, daftar pustaka harus ada. Kalau tidak ada, maka bisa dikatakan itu hanya sebuah artikel biasa yang berupa opini dan gugur makna karya ilmiah dalam karya tersebut.
Memudahkan pembaca
Kemudian manfaat lain adalah untuk memudahkan siapa saja yang sedang membaca karya ilmiah yang ada buat.
Misalkan pada skripsi yang tebalnya sampai ratusan halaman, dan ada orang yang mencari informasi yang penting secara cepat. Maka tidak mungkin membuka lembar demi lembar bukan ?
Nah dari daftar pustaka inilah mereka akan lebih cepat menemukan apa yang mereka butuhkan, kemudian tahu juga dari mana sumber primer yang menuliskanya jadi sangat jelas ya dalam kasus ini.
Menjadi sumber rujukan
Kemudian manfaat lain adalah menjadi salah satu sumber rujukan yang valid. Ini artinya ketika anda mengutip sesuatu yang bukan asli dari hasil observasi dan penelitian anda sendiri maka daftar pustaka menjadi salah satu kunci yang bisa anda jadikan sebagai salah satu rujukan primer dalam penulisan karya ilmiah dalam bentuk apa saja.
Menjadi acuan dasar
Kemudian manfaat lain yang kami kutip dari website https://www.daftarpustaka.org adalah sebagai acuan atau pedoman dasar dalam mengembangkan sebuah karya ilmiah modern. Karya ilmiah berupa jurnal misalkan, kemudian skripsi sampai dengan disertasi semuanya menggunakan daftar pustaka.
Maka dari itu, menaruh daftar pustaka akan memudahkan orang dalam mencari acuan utama dari mana sumber utama anda mengutipnya, jadi nanti tidak ada doble sumber hanya satu yakni sumber primer.